Selasa, 25 Maret 2014

The Conclution Of Mobile Computing Effects To Education Computing Progress

In the mobile computing digital era has many roles in improving the quality in world of education. Because it could help and facilitate the day-to-day learning. The capabilities and characteristics of mobile computing also allows the distance learning process to be more effective and efficient and get better result. Even according to M. Mukhopadhay M., 1992 “Globalization has triggered a shift in education from to-face education conventional to more open education.

Many developed countries already implementing mobile computing technology in teaching and learning process. For example, mobile computing in developed countries is learning together in their education, or called collaborative learning, has been proven to improve test score and reduce dropouts by 22%. Mobile technology has found a way to be able to perform collaborative learning, in wich various students can discuss in the web forum to make database together, about anything based their location each other. In France, the project “Flexible Learning” has been applied to the system of education. It is reminiscent of Ivan Illich forecast early 70s on “Education without school (Deschooling Socieiy)”. Meanwhile in developing countries like Malaysia, “Problem Based Learning” with mobile learning technology or M-Learning is said still new in terms of its implementation. For Harvard Medical School project, ArcStream Solutions was hired to develop solutions based on the Palm OS mobile platform that facilitates communication between students and faculty, and which provide detailed program information. Florida State University College of Medicine is used to develop a solution ArcStream Clinical Data Collection System ( CDC ) which allows students to take and edit patient reports . But development continued in order to obtain good results for the quality of education in Indonesia .

The advantages of mobile computing: 
  • The use of e-books to be efficient in the learning process.
  • Being less expensive because of the lack of accommodation for buildings, school supplies, and transportation.
  •  Academic students can be controlled by the parents.


Disadvantages of mobile computing:
  • The storage capacity of mobile computing technology becomes a problem
  • Depending on the sophistication of the Internet and mobile devices
  • In terms of psychology, socialization or interaction of neighbor will be reduced this will result in people tend to be apathetic.

Software Agent dan Karakteristik Bahasa Pemrograman

Software Agent bisa diklasifikasikan sebagai :

  1. Desktop Agent
          Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan berjalan diatas suatu Operating System (OS). Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah:

  • Operating System Agent
  • Application Agent 
  • Application Suite Agent
   
     2.   Internet Agent

          Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugasnya yaitu memanage informasi yang ada di Internet. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
  • Web Search Agent
  • Web Server Agent
  • Information Filtering Agent
  •  Information Retrieval Agent 
  • Notification Agent
  • Service Agent
  • Mobile Agent

Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari software agent, sangat menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya di pakai [Knabe, 1995] [Brenner et al., 1998]. Diantaranya yaitu :

1. Object-Orientedness:
Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent adalah obyek yang aktif, maka juga agent harus diimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).

2. Platform Independence:
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diberbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).

3. Communication Capability:
Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik. Sehingga diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupport pemrograman yang berbasis network dan komunikasi.
4. Security:
Faktor keamanan (security) adalah factor yang sangat penting dalam memilih bahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan aman.

5. Code Manipulation:
Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime, sehingga diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yang dapat menangani masalah runtime tersebut.
Dari karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang layak untuk mengimplementasikan software agent adalah sebagai berikut :

  • Java
  • Telescript
  • Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl

Senin, 17 Maret 2014

Konsep Objek Terdistribusi

Konsep Objek Terdistribusi

            Seiring perkembangannya, sistem client server akhirnya dinilai tidak efisien lagi. Dalam membuat aplikasi client server, programmer masih harus membuat fungsi-fungsi yang sama untuk aplikasi yang berbeda. Kadang kala kode program yang sama digunakan dengan melakukan copy paste dan melakukan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan aplikasi yang baru dibuat. Jika ada perubahan, fungsi tersebut dalam masing - masing aplikasi harus di update sat persatu lagi. Hal ini mengakibatkan perawatan program menjadi susah dan fungsi-fungsi tersebut dapat menjadi tidak konsisten satu sama lain. Dengan sistem diatas :
  1. Aplikasi dibagi menjadi komponen klien dan server.
  2. Data disimpan dalam sebuah database relasional yang dapat diakses lebih dari satu aplikasi sekaligus.
  3. Kelemahannya, fungsi-fungsi yang sama dalam aplikasi yang berbeda masih harus dibuat satu persatu.


CORBA
            Common Object Request Broker Architecture (CORBA) merupakan standar yang dikeluarkan oleh Object Management Group (OMG). Spesifikasi CORBA ini berisi sebuah spesifikasi infrastruktur yang disebut Object Request Broker (ORB) yang memungkinkan aplikasi klien untuk dapat berkomunikasi dengan obyek secara remote. Spesifikasi ini meliputi antarmuka program, protokol komunikasi dan model obyek atau layanan yang memungkinkan aplikasi yang ditulis dengan berbagai macam bahasa pemrograman. CORBA membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu menjadi sebuah obyek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode program dan cara mengaksesnya. Obyek tersebut dapat dipanggil oleh program lain melalui jaringan. CORBA menggunakan interface definition languange (IDL) untuk menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau obyek lain. Dari IDL tersebut CORBA akan memetakannya ke implementasi yang lebih spesifik dari masing-masing bahasa pemrograman.

COM
            Component Object Model (COM) adalah teknologi yang diciptakan oleh Microsoft untuk memungkinkan komunikasi antaraplikasi. Teknologi ini sudah disediakan untuk beberapa platform tetapi kebanyakan digunakan untuk platform Windows. Teknologi ini sudah diperkenalkan oleh microsoft pada tahun 1993 tetapi baru populer pada tahun 1997. Perkembangan teknologi COM ini bermula dari teknologi OLE (Object Linking and Embedding) yang dibuat untuk memungkinkan aplikasi dapat saling bertukar data.

DCOM
            Distributed Component Object Model (DCOM) sebagai jawaban Microsoft atas CORBA. DCOM dibandingkan dengan COM memiliki kelebihan mampu untuk terdistribusi dan berkomunikasi antarkomponen melalui jaringan. DCOM dan CORBA saling berkompetisi untuk menjadi standar dalam distribusi komponen melalui internet. Namun dibalik kesulitan dalam hal keamanan, sebuah browser yang berjalan menggunakan teknologi http sudah dapat menggantikan teknologi tsb.

Selasa, 11 Maret 2014

Karakteristik Sistem Terdistribusi

Sistem terdistribusi memiliki karakteristik concurrency, No Global Clock dan kegagalan independent. Berikut ini adalah penjelasannya :



Concurrency

Yang dimaksud dengan concurrency (sistem atau program yang berjalan bersama-sama) disini adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh sistem terdistribusi dimana sifatnya setiap komputer/aplikasi dapat melakukan pekerjaan masing-masing tanpa terjadi konflik diantaranya. Hal yang wajar apabila proses eksekusi program harus berjalan secara konkuren. Melakukan koordinasi konkurensi terkadang diperlukan juga untuk mengatur layanan seperti file sharing.


No Global Clock

Setiap komputer memiliki clock yang berbeda dalam sistem terdistribusi. Agar tidak terjadi konflik maka diperlukan koordinasi agar tidak terjadi konflik clock antar komputer. Saat program membutuhkan koordinasi antarkomputer, dilakukan proses pertukaran pesan antarkomputer.


Independent failures

Komputer atau sistem dapat mengalami kegagalan atau kerusakan. Akan sangat merepotkan apabila kerusakan pada 1 komputer atau 1 sistem akan mempengaruhi semua komputer/sistem. Oleh karena itu apabila terdapat komponen yang rusak atau gagal, kerusakan tidak meyebar ke komponen lainnya. Hal ini juga menyebabkan adanya kegagalan proses tunggal yang bisa tidak diketahui.




Sumber:

http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch23.html

http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/Pendahuluan%20SisTer.ppt

http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/sil020304/sistemterdistribusi.pdf

http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11435/Week1+Pengantar+SisTer.pdf

http://smartgen.wordpress.com/2010/03/17/karakteristik-sistem-terdistribusi/





Link kelompok:


http://mikodean.blogspot.com/2014/03/model-sistem-terdistribusi.html

http://michaeldennisadam.blogspot.com/2014/03/tantangan-sistem-terdistribusi.html

http://bangunhutomo.blogspot.com/2014/03/sistem-terdistribusi.html

http://bengore.blogspot.com/2014/03/permasalahan-sistem-terdistribusi.html